Jumat, 07 Oktober 2011

Mahatma Gandhi Pejuang Perdamaian

Walaupun hari peringatan kelahirannya tanggal 2 okktober sudah lewat, saya tetap berkeinginan untuk menulis sebuah artikel tentang beliau. Mahatma Gandhi adalah politikus besar dan pemimpin spiritual di India. Beliau merupakan pionir pergerakan kemerdekaan di India. Prinsipnya adalah Ahimsa atau tanpa kekerasan telah menginspirasi kebebasan dan hak asasi warga negara di dunia. Maka pantaslah Beliau dikenang sebagai Pejuang perdamaian.

Masa anak-anak Mahatma Gandhi
Mohandas Karamchand Gandhi adalah nama yang diberikan ketika seorang bayi laki-laki dilahirkan di Porbander, sebuah kota di pesisir pantai yang sekarang dikenal dengan nama Gujarat, India Barat pada tanggal 2 oktober 1869. Ayahnya bernama Karamchand Gandhi berasal dari komunitas Hindu Modh adalah seorang diwan atau perdana menteri dari kerajaan Porbander. Ibunya bernama Putlibai, berasal dari komunitas Hindu Pranami Vaishnava dan merupakan istri keempat dari Karamchand Gandhi. Sedangkan 3 istri terdahulunya meninggal ketika melahirkan bayi.
Tumbuh dengan ibu yang beriman dan tradisi agama yang kuat, Mahatma Gandhi muda telah menyerap nilai-nilai kehidupan yang kelak menjadi dasar hidupnya, diantaranya rasa belas kasihan terhadap makhluk hidup, vegetarian, puasa untuk pemurnian diri, dan toleransi antar umat beragama.
Di bulan Mei 1883, Mahatma Gandhi (13 tahun) menikah dengan Kasturbai Makhanji (14 tahun) dalam pernikahan yang diatur oleh orang tuanya. Berdasarkan kepercayaan pengantin wanita lebih banyak tinggal di rumah orang tua mempelai wanita dan jauh dari suaminya, Mahatma Gandhi. Pada tahun 1885, Mereka dikaruniai seorang anak namun hanya bertahan beberapa hari. Pada tahun itu juga ayah dari Mahatma Gandhi meninggal dunia.

Masa dewasa Mahatma Gandhi
Mohatma dan Kasturba memiliki 4 anak lagi yaitu Harilal, lahir tahun 1888; Manilal, lahir tahun 1892; Ramdas, lahir tahun 1897; dan Devdas, lahir tahun 1900. Walaupun sudah menikah, Mahatma Gandhi tetap mendapatkan pendidikan SMP dan SMA. Bahkan Beliau melanjutkan kuliah di Universitas Samaldas, Bhavnagar, Gujarat, walaupun dengan beberapa kesulitan. Selama kuliah, Beliau tidak merasa senang karena keluarganya menginginkan Beliau menjadi seorang pengacara.
Tanggal 4 September 1888, saat itu Beliau hampir berumur 19 tahun, Beliau pergi ke London untuk belajar hukum di universitas London dan berlatih untuk menjadi seorang pengacara. Ketika di inggris, Mohatma Gandhi tetap mematuhi janjinya kepada ibunya untuk mempertahankan pantangan Hindu untuk tidak makan daging, alkohol dan persetubuhan yang tidak sah.
Walaupun demikian Mohatma Gandhi tetap belajar kebiasaan di Inggris seperti dansa. Namun tetap saja perutnya tidak bisa memakan daging domba yang disediakan oleh pemilik rumah. Kemudian Beliau ditunjukkan pada beberapa restauran vegetarian di London. Ia bahkan kemudian menemukan komunitas vegetarian dan hal ini memberikan pengalaman berorganisasinya.
Kebanyakan vegetarian yang ia jumpai adalah anggota dari Theosophical Society yang mempelajari literatur Buddha dan Hindu. Mereka menyarankan Gandhi untuk membaca Bhagavad Gita. Namun Gandhi tidak berhenti sampai disana, Beliau membaca tulisan-tulisan tentang Buddha, Hindu, Kristen, Islam dan Kepercayaan lainnya.
Kemudian Mohatma Gandhi balik ke India untuk bekerja. namun ia belum mendapatkan sukses dalam pekerjaan hukum di Bombay. Kemudian setelah menjadi pengajar paruh waktu SMA, beliau kembali ke Rajkot untuk menulis naskah petisi hidup sederhana untuk penggugat. Namun usaha ini ditutup paksa oleh pemerintah inggris karena diangap menentang. Dalam biografinya, Mohatma Gandhi menyebut insiden ini sebagai kegagalan melobi.
Kemudian di tahun 1893, beliau menerima kontrak jangka panjang dengan perusahaan India untuk dipindahkan ke Natal, Afrika Selatan.

Pergerakan sipil di Afrika selatan (1893–1914)
Di afrika selatan, Mahatma Gandhi merasakan diskrimasinasi bagi warga negara India. Beliau pernah dikeluarkan dari kereta karena melawan ketika dipindahkan dari kelas 1 ke kelas 3 walaupun Beliau memiliki tiket resmi kelas 1. Dan banyak lagi kejadian yang Beliau rasakan sangat mendiskriminasi orang-orang India.
Mohatma Gandhi adalah pendiri dari kongres warga india di Natal dan menuntut beberapa hal kepada pemerintah. Walaupun tidak berhasil tetapi gerakan ini mendapat perhatian di Afrika Selatan. Tahun 1906, di Johannesburg Beliau menerapkan pertama kali konsep kepercayaan satyagraha yaitu protes tanpa kekerasan. Walaupun dengan cara ini Beliau bersama ribuan warga India lainnya masuk penjara. Beberapa orang yang berhubungan dengan gerakan ini ditembak atau dibakar identitasnya.
Keliatannya pemerintah Afrika Selatan berhasil menekan pengunjuk rasa. Namun publik ternyata tergerak hatinya untuk meminta pemerintah Afrika Selatan untuk berunding dengan Mohatma Gandhi. Ide perjuangan Gandhi ini telah terbentuk dan konsep satyagraha awal sudah muncul dalam pergerakan ini.

Pergerakan kemerdekaan India
Pergerakan di Afrika Selatan tersebut membuka jalan bagi pergerakan memperjuangkan kemerdekaan India. Beliau bahkan mengambil peran dalam perang Zulu di afrika. Di tahun 1915 Mohatma Gandhi pulang ke India. Beberapa pergerakan dilakukan untuk memperjuangkan kemerdekaan India. Gandhi menjalankan konsep tanpa kekerasaan dan perdamaian sebagai “senjata” untuk melakukan pergerakan terhadap Inggris.
Tahun 1946, Gandhi menyarankan anggota kongres untuk menolak proposal yang diajukan oleh pemerintah Inggris. Walaupun demikian ini adalah salah satu dari beberapa kali kongres menolak nasihatnya. Walaupun Nehru dan Patel mengetahui jika kongres menolak proposal itu maka kontrol pemerintah akan berpindah ke Liga Muslim. Antara tahun  1946-1948 ini, sekitar 5000 orang terbunuh dalam kekerasan ini.
Gandhi sangat menentang ide untuk membagi India menjadi 2 negara. Pertumbuhan penduduk muslim di India yang hidup berdampingan dengan Hindu dan Sikh menjadi tersekat. Apalagi Muhammad Ali Jinnah, pemimpin liga Muslim, mendukung penyebaran di Punjab Barat, Sindh, Propinsi frontier barat daya, dan Bengal Timur.
Rencana penyekatan disetujui oleh kongres untuk menghindari perang sipil di India. Walaupun demikian kongres tetap berusaha untuk meminta dukungan dari Mahatma Gandhi yang pasti menolaknya. Dengan bantuan kolega terdekat Gandhi, Beliau akhirnya luluh dan menyetujui petisi tersebut.
Mohatma gandhi sering memimpin pertemuan antara pemimpin Muslim dan Hindu. Namun dalam perang India-Pakistan tahun 1947, Gandhi mempermasalahkan pemerintah yang menolak membayar 250juta rupee kepada Pakistan. Pemimpin seperti Sardar Patel takut Pakistan menggunakan uang untuk membiayai perang melawan India.
Perasaan Gandhi hancur ketika ada permintaan untuk mengirim balik warga Muslim ke Pakistan. Saat itu pemimpin Hindu dan Muslim frustasi karena tidak mencapai kesepakatan. Gandhi kemudian mengeluarkan pernyataan di Delhi untuk menghentikan seluruh kekerasan dan membayar 25juta rupee kepada pakistan. Gandhi takut ketidakstabilan dan ketidakamanan di Pakistan dapat meningkatkan kemarahaan untuk melawan India dan kekerasaan akan menyebar di seluruh perbatasan. Beliau juga menyadari akan kemungkinan Muslim dan Hindu untuk melakukan perang sipil di India.
Setelah melalui perdebatan yang panjang dan emosional, Gandhi menolak untuk memindahkan warga ke Pakistan dan akhirnya pemerintah membayar ke Pakistan. Pemimpin komunitas Hindu, Muslim, Sikh dan beberapa aliran kepercayaan lainnya menjamin bahwa mereka akan meninggalkan kekerasaan dan menjalankan perdamaian.

Pembunuhan Mahatma gandhi
Tanggal 30 January 1948, Mahatma Gandhi tertembak dan meninggal dunia dalam perjalanan publik malam di New Delhi. Pembunuhnya adalah Nathuram Godse, seorang penganut Hindu Radikal yang kesal karena menganggap Gandhi sebagai penyebab India membayar ke Pakistan.
Memorial Gandhi di New Delhi berisi prasasti bertuliskan “He Ram” atau bisa diartikan “Oh God”. Banyak yang percaya bahwa itu adalah kata terakhir yang diucapkan oleh Mahatma gandhi ketika tertembak.

Penutup
Perjalanan hidup seorang manusia agung bernama Mahatma Gandhi ini diharapkan menginspirasi kehidupan seluruh manusia di bumi ini. Bahwa segala sesuatu bisa diselesaikan dengan tanpa kekerasaan, dengan mengutamakan perdamaian dan kebenaran dalam menjalankan kehidupan ini.
Kita hidup dalam bumi yang sama tentunya harus bisa saling menghargai dan tolong menolong. Jika tidak maka kehidupan ini akan dipenuhi dengan kekacauan karena kita saling menyalahkan orang lain. Tentunya bumi ini akan lebih baik jika kita bisa duduk bersama untuk memecahkan sebuah masalah. Tanpa menggunakan kekerasaan, niscaya semua masalah bisa terpecahkan bersama.

Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Mahatma_Gandhi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar