"Selalu ada perempuan hebat, di samping laki-laki hebat..."
UNGKAPAN ini laiknya filosofi tentang perempuan
menurut budaya Jawa. "Estri", salah satu terminologi di Jawa untuk
menyebut perempuan ini berasal dari bahasa Kawi (estren), yang berarti
panjurung atau pendorong.
Hampir sama denga kata "garwo", berdasarkan etimologi rakyat Jawa,
dipresepsikan sebagai "sigaraning nyowo" (belahan jiwa). Perempuan
modern mengartikan falsafah Jawa ini untuk menepis anggapan bahwa
perempuan dalam budaya Jawa bukan sekedar konco wingking atau pemandu
sorak belaka.
Sering juga, istri disimbolkan sebagai "pedharingan" alias periuk.
Dahulu, periuk adalah tempat menyimpan beras atau menanak nasi. Ini
diartikan sebagai fungsi perempuan untuk menyimpan harta benda yang
dicari suami, kemudian mengolahnya untuk kelangsungan hidup keluarga.
Fungsi tersebut tak ubahnya sebagaimana seorang sutradara yang
berperan di belakang layar. Dimana seorang istri sangat berpengaruh
dalam menentukan keputusan rumah tangga. Lalu, seperti apa ciri
perempuan ideal yang selalu diharapkan oleh seorang laki-laki itu?
Berikut ciri perempuan ideal yang dikutip dari Serat Candraning Wanita.
1. Mrica Pecah - Butiran Merica yang Pecah
Perempuan
dalam kategori ini adalah perempuan yang digambarkan sebagai perempuan
dengan badan yang ramping dan padat, dengan kulit putih dan dengan
payudara yang montok.
Sifat dari ciri utama perempuan ini adalah kemampuannya yang dengan
mudah dapat diterima di berbagai kalangan, tapi sangat rapat menyimpan
rahasia. Perempuan seperti ini dikatakan akan membawa kebahagiaan kepada
pasangan yang memiliki kedudukan yang tinggi, karena kemampuannya untuk
mendampingi suami dalam berbagai kesempatan sekaligus kemampuannya
untuk dapat menutup mulut dan menjaga kehormatan sang suami.
2. Surya Sumurup - Matahari Tenggelam
Bagikan
semburat jingga di langit ketika mentari tenggelam, perempuan seperti
ini membawa keindahan dan menampilkan keindahan yang luar biasa. Tidak
hanya indah secara fisik, tapi juga dipercaya akan mampu menjadi
kebanggaan pasangan karena kesetiaan luar biasa yang dimilikinya.
Ciri fisik perempuan ini adalah bibirnya yang berwarna merah jambu,
dengan sorot mata yang agak kebiruan. Rambut di dahi digambarkan kuncup
seperti bunga turi, dan alis perempuan dalam tipe ini digambarkan
memiliki alis yang melengkung indah seperti bulan sabit. Bukan hanya
secara fisik dan kesetiaan, bahkan digambarkan, perempuan ini sanggup
memberikan perlawanan yang berarti dalam urusan pertarungan asmara.
3. Menjangan (atau Macan) Ketawan - Kijang (atau Harimau) Tertawan
Perempuan
seperti ini digambarkan memiliki sifat yang siap dan akan selalu
memberikan perlawanan yang pas bagi pasangannya, sehingga sang pasangan
tidak akan pernah merasa bosan karena bersanding dengan perempuan
seperti ini bagaikan petualangan menyenangkan, dan selalu memberikan
kejutan yang menarik untuk di selami.
Secara fisik perempuan seperti ini memiliki gambaran wajah yang cerah
ceria, mata yang terbuka lebar dan terlihat bersemangat, kulit yang
bercahaya, memiliki sifat yang keras, tapi murah hati dan selalu
menolong. Fisik perempuan dalam kategori ini tergolong agak besar, walau
tidak berarti tegap. Perempuan yang masuk dalam kategori ini adalah
perempuan yang tidak mudah tergoda dan mampu memberikan kehangatan
kepada pasangannya.
Seringkali seorang perempuan tidak memiliki satu ciri saja, terkadang
memiliki beberapa ciri campuran yang menyebabkan setiap perempuan
menjadi unik, cantik dan ideal dengan caranya sendiri.
( Suara Merdeka- 8 September 2011 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar